Rabu, 02 Januari 2013

PEMBENTUKAN JAGUNG VARIETAS HIBRIDA

JAGUNG HIBRIDA
Varietas jagung hibrida merupakan generasi pertama (F1) hasil persilangan dua tetua galur murni atau lebih (Poehlman dan Sleper, 1995). Galur murni didapat setelah dilakukan penyerbukan sendiri (selfing) minimal 5-6 generasi, karena pada generasi kelima secara teoritis didapat tingkat kehomozigotannya yang mendekati 97% (Allard, 1960).
Penyerbukan sendiri (selfing) pada tanaman yang secara alami menyerbuk silang menyebabkan terjadinya tekanan silang dalam (inbreeding depression), yaitu kemunduran pada vigor tanaman yang disebabkan oleh bertambahnya frekuensi dari alel-alel homozigot, sedangkan heterozigotannya berkurang 50% pada setiap fokus (Sprague, 1995).
Jika tanaman jagung diserbuki sendiri, keturunan yang diperoleh (galur S1) mempunyai vigor yang lebih rendah daripada tanaman S0 semula, daya hasil berkurang, tinggi tanaman lebih kecil, tongkol lebih besar, dan lain-lain.
Sebaliknya jika dua galur yang berbeda disilangkan, maka keturunan yang diperoleh (tanaman F1) mempunyai vigor yang lebih besar daripada kedua galur induknya,  seperti daya hasil lebih tinggi, tanaman lebih tinggi, tongkol lebih besar, dan lain-lain (Moentono,1998).
Bertambahnya vigor pada generasi F1 hasil persilangan antar dua galur murni disebut gejala heterosis. Heterosis adalah keunggulan hibrida atau hasil persilangan (F1) yang melebih nilai atau kisaran kedua tetuanya.
Varietas hibrida dapat dibentuk dengan berbagai macam kombinasi persilangan galur murni.
Kombinasi tersebut adalah: Single Cross, Double Cross, Three Way Cross, Top Cross, Modified Single Cross dan lain-lain.
- Single Cross (SC) adalah hibrida yang berasal dari persilangan dua galur murni.
- Double Cross (DC) adalah hibrida yang berasal dari persilangan antara dua Single Cross.

- Three Way Cross adalah hibrida yang berasal dari persilangan antara Single Cross dan suatu galur murni yang lain.
- Top Cross adalah hibrida yang berasal dari persilangan antara galur  murni dengan suatu varietas atau populasi.
- Modified Single Cross adalah hibrida yang  berasal dari persilangan  antara Single Cross (yang berasal dari 2 galur yang satu keturunan) dengan galur lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas komentar dan informasi tambahan dari pembaca.
Salam kami : bns_indonesia