HARGA JAGUNG DI PASAR BERJANGKA UNTUK PENGIRIMAN BULAN MARET 2013 MENGALAMI KENAIKAN
Liputan6.com, Jakarta : Harga jagung di bursa berjangka Amerika Serikat naik ke level tertinggi dalam satu pekan karena para pedagang menyamakan posisi sebelum pemerintah merilis laporan hasil pertanian utama di akhir minggu. Sementara harga gandum dan kedelai merosot.
Harga jagung di Chicago Board of Trade (CBOT) untuk pengiriman Maret, pada Rabu (Kamis pagi WIB) naik US$ 5,05 sen, atau 0,8% menjadi US$ 6,94 per bushel.
*** refeerensi data, baca juga : 1. HARGA JAGUNG DI PASAR KOMODI PADA TGL 7 JANUARI 2013
2. TINJAUAN HARGA JAGUNG DALAM PERDAGANGAN 2013
3. HARGA PEMBELIAN JAGUNG BNS 10 JANUARI 2013
Mereka mengatakan laporan kuartalan Departemen Pertanian Amerika tentang pasokan dan permintaan bisa mengubah tren di pasar. Harga jagung mencapai batas tertinggi enam tahun berturut-turut pada hari laporan keluar.
"Menjelang laporan utama, kami mencoba untuk menyeimbangkan harga sedikit.Laporan ini yang memberi kita petunjuk tentang arah pasar," " kata Don Roose, Presiden Asosiasi Komoditas Amerika Serikat mengutip Reuters, Kamis (10/1/2013).
Pasar telah kembali pulih 2% sejak mencapai posisi terendah enam bulan pada Senin lalu di tengah kekhawatiran tentang lambannya permintaan.
Sementara harga kedelai turun karena ekspektasi panen raya kedelai di Brazil akan mengurangi permintaan minyak sayur Amerika Serikat.
Harga kedelai turun US$ 1 sen, atau 0,1% menjadi US$ 13,85-1/2 per bushel.
Brazil, yang bersaing dengan Amerika Serikat untuk penjualan ekspor, pada hari Rabu menaikkan proyeksi produksi kedelai mencapai rekor 82,7 juta ton, naik 0,1% dari perkiraan bulan lalu dan 24% di atas panen tahun lalu.
Eksportir swasta Amerika Serikat melaporkan penjualan 120 ribu ton kedelai ke China importir untuk pengiriman tahun berikutnya, menurut USDA. Eksportir Amerika Serikat kemungkinan akan memesan kedelai Amerika Selatan untuk pengiriman ke Cina.
Pada Jumat, USDA diperkirakan akan menaikkan proyeksinya untuk panen kedelai Brasil sebesar 0,9% dari bulan lalu menjadi 81,8 juta ton, menurut jajak pendapat Reuters.
Sedangkan harga gandum turun pada kontrak Maret sebesar US$ 5 sen, atau 0,7 persen menjadi US$ 7,45-1/2 per bushel.
Di sisi lain, harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di Bursa Berjangka Malaysia rebound setelah lebih dari dua pekan berada di level rendah. Namun kenaikan masih dibatasi kehati-hatian investor menjelang pengumuman data industri pekan ini.
Pedagang tidak yakin apakah pembeli di luar negeri akan meningkatkan pembelian setelah Malaysia menetapkan pajak ekspor CPO sebesar 0% pada bulan Januari, terutama karena Cina memperkenalkan aturan ketat impor minyak nabati pada bulan ini.
"Mereka akan mengamati dulu data ekspor Malaysia selama 10 hari pertama di Januari. "Dari minggu pertama Januari sampai sekarang, kami belum melihat adanya data resmi, sehingga pelaku pasar tidak tahu seberapa ketat China dalam menegakkan peraturan," kata Ker Chung Yang, analis komoditas Phillip Futures di Singapura seperti dilansir thestar.
Namun dia mengakui di sisi lain, pedagang memiliki pajak ekspor nol persen yang dapat mendukung harga. Kontrak patokan Maret patokan di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 1 persen menjadi ditutup pada 2.413 ringgit (US$ 794) per ton. Harga turun ke titik terendah dari 2.382 ringgit pada Selasa. Ini merupakan level terendah sejak 21 Desember.
Analis pasar Reuters Wang Tao mengatakan analisis teknis memperkirakan harga CPO berkisar 2.371 hingga 2.407 ringgit sebelum meluncur lebih jauh menuju 2.334 ringgit.
Pelaku pasar juga akan fokus pada laporan data stok CPO Malaysia Desember yang diumumkan pada Kamis ini. (NUR/NDW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar dan informasi tambahan dari pembaca.
Salam kami : bns_indonesia