Pengeringan merupakan usaha untuk menurunkan kadar air sampai batas
tertentu tujuannya agar reaksi biologis terhenti dan mikro organisme
serta serangga tidak bisa hidup di dalamnya. Pengeringan jagung dapat
dibedakan menjadi dua
tahapan yaitu:
• Pengeringan dalam bentuk gelondong.
Pada pengeringan jagung gelondong dilakukan sampai kadar air mencapai 18% untuk memudahkan pemipilan.
• Pengeringan butiran setelah jagung dipipil.
Pemipilan merupakan kegiatan memisahkan biji jagung dari
tongkolnya. Pemipilan dapat dilakukan Corn sheller yang dijalankan dengan motor.
dengan cara tradisional atau
dengan cara yang lebih modern. Secara tradisional pemipilan jagung dapat
dilakukan dengan tangan maupun alat bantu lain yang sederhana seperti
kayu, pisau dan lain-lain, sedangkan yang lebih modern menggunakan mesin
pemipil yang disebut
Butiran jagung hasil pipilan masih terlalu basah untuk dijual ataupun
disimpan, untuk itu diperlukan satu tahapan proses yaitu pengeringan
akhir.
Umumnya petani melakukan pengeringan biji jagung dengan
penjemuran di bawah sinar matahari langsung, sedangkan pengusaha jagung
(pabrikan) biasanya menggunakan mesin pengering tipe Batch Dryerdengan kondisi temperatur udara pengering antara 50–60oC dengan kelembaban relatif 40%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar dan informasi tambahan dari pembaca.
Salam kami : bns_indonesia