Salah satu hama yang menyerang tanamanan jagung adalah Kutu
Daun (Aphis maidis).
Kutu daun membentuk koloni yang besar
pada daun. Betina berproduksi secara partenoge nesis (tanpa kawin).
Umumnya, stadia nimfa terdiri atas empat instar (Kring 1985). Stadium
nimfa terjadi selama 16 hari pada suhu 15oC, sembilan hari pada suhu
20oC, dan lima hari pada suhu 30oC.
Seekor betina yang tidak bersayap mampu melahirkan rata-rata 68,2 ekor nimfa, sementara betina bersayap melahirkan 49 nimfa (Adam and Drew 1964). Lama hidup imago adalah 4-12 hari (Ganguli and Raychaudhuri 1980). Ketiadaan fase telur di luar tubuh A. maidis betina karena proses inkubasi dan penetasan terjadi dalam alat re produksi betina dan diduga telur tidak mampu bertahan pada semua kondisi lingkung an.
Serangga ini lebih menyukai suhu yang hangat. Mau dan Kessing (1992) melaporkan bahwa imago lebih aktif di lapangan pada suhu 17o dan 27oC.
Gejala Serangan
A. maidis dalam kelompok yang besar mengisap cairan daun dan batang, akibatnya warna dan bentuk daun tidak normal yang pada akhirnya tanaman mengering Kutu da un ini menghasilkan honeydew yang dikeluarkan melalui sersinya, sehingga memben tuk embun jelaga berwarna hitam yang menutupi daun sehingga menghalangi proses fotosintesis.
Pengendalian Hayati
A. maidis dan Lysiphlebus mirzai (Famili: Braconidae) diketahui berpotensi sebagai parasitoid hama ini (Mau and Kessing 1992, Tripathi and Singh 1995). Coccinella sp. dan Micraspis sp. juga dapat dimanfaatkan sebagai predator.
Kultur Teknis
Trujillo and Altieri (1990) menyarankan penanaman jagung secara polikultur karena akan meningkatkan predasi dari predator kutu daun dibandingkan dengan penanaman secara monokultur.
Kimiawi
Kutu daun mudah dikendalikan dengan menggunakan insektisida kontak atau sistemik. Insektisida granular sering dipakai untuk mengendalikan hama ini pada tanaman sereali a. Insektisida seperti malathion lebih disenangi karena lebih sedikit pengaruhnya terha dap populasi musuh alami .
Selain itu, dimethoate dan methyl dimeton juga efektif untuk mengendalikan A. maidis pada jagung.
Sumber :
Deptan Republik Indonesia
Penulis: Yulia TS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar dan informasi tambahan dari pembaca.
Salam kami : bns_indonesia