CHICAGO: Harga jagung, Selasa (11/12) jatuh ke level terendah dalam 3 pekan menyusul tanda-tanda melemahnya permintaan luar negeri terhadap persedian AS, eksportir jagung terbesar dunia.
Berdasarkan data Departemen Pertanian AS, penjualan jagung pengiriman sebelum 31 Agustus mencapai 12,23 juta metrik ton pada 29 November, turun 46% dari tahun sebelumnya.
"Harga jagung terseret karena melemahnya ekspor AS yang disebabkan pembeli mencari pasokan alternatif di luar AS," ujar Greg Grow, Direktur Agribisnis Archer Financial Services Inc di Chicago.
Harga kontrak jagung pengiriman Maret turun 1% menjadi US$7,30 per bushel pukul 2 siang di Chicago Board of Trade, setelah sebelumnya mencapai US$ 7,2525, terendah untuk kontrak paling aktif sejak 16 November.
Seirama dengan jagung, harga gandum juga anjlok 14% dari rekor US$8,49 pada Agustus.
Melawan arus jagung dan gandum, harga kontrak kedelai pengiriman Januari naik 0,2% menjadi US$14,7475 per bushel di Chicago, kenaikan kelima dalam 6 sesi. Sebelumnya, harga sempat menyentuh rekor US$17,89 pada 4 September akibat musim kering sehingga mengurangi produksi AS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar dan informasi tambahan dari pembaca.
Salam kami : bns_indonesia