Harga Jagung Dunia
Akan Terus Turun
Chicago, ON: Stok jagung AS hingga masa panen berikutnya diperkirakan naik 5 persen lebih besar dari perkiraan bulan lalu. Perkiraan persediaan terbaru ini melebihi perkiraan para analis yang dirilis beberapa hari lalu. Kenaikan persediaan dipicu oleh melambatnya permintaan, demikian pernyataan Departemen Pertanian AS (USDA).
Persediaan total diprkirakan mencapai 632 juta gantang setara dengan 16,06 juta ton pada 31 Agustus. Sementara perkiraan sebelumnya yang dirilis bulan Januari sebesar 602 juta gantang. Sementara perkiraan rata-rata dari 31 analis yang disurvey Bloomberg adalah 616 juta. Harga jagung di bursa berjangka telah anjlok 16 persen sejak mencapai rekor tertingginya pada bulan Agustus lalu.
Komoditas jagung telah berada dalam persimpangan sejak ditemukannya tekhnologi bahan bakar nabati berbasis jagung. Jagung menjadi komoditas yang kian strategis saat harga minyak dunia terus melonjak tak tertahankan, di tengah tuntutan konsumsi bahan bakar yang ramah lingkungan. Dalam sebuah catatan, pada tahun lalu telah sekitar 41 persen jagung dipakai untuk membuat bahan bakar. Proporsi ini telah melampaui konsumsi untuk pakan ternak yang mencapai 37 persen. Proporsi yang tinggi untuk pemakaian bahan bakar telah terjadi untuk tahun kedua secara berturut.
Namun kini, permintaan Jagung telah melambat, dan mungkin perkiraan konsumsi USDA masih terlalu tinggi. Harga jagung akan jatuh hingga akan meningkatkan margin bagi produsen ternak dan etanol.
Komoditas jagung telah berada dalam persimpangan sejak ditemukannya tekhnologi bahan bakar nabati berbasis jagung. Jagung menjadi komoditas yang kian strategis saat harga minyak dunia terus melonjak tak tertahankan, di tengah tuntutan konsumsi bahan bakar yang ramah lingkungan. Dalam sebuah catatan, pada tahun lalu telah sekitar 41 persen jagung dipakai untuk membuat bahan bakar. Proporsi ini telah melampaui konsumsi untuk pakan ternak yang mencapai 37 persen. Proporsi yang tinggi untuk pemakaian bahan bakar telah terjadi untuk tahun kedua secara berturut.
Namun kini, permintaan Jagung telah melambat, dan mungkin perkiraan konsumsi USDA masih terlalu tinggi. Harga jagung akan jatuh hingga akan meningkatkan margin bagi produsen ternak dan etanol.
Secara umum, dalam jangka enam bulanan, harga jagung tercatat bergerak menurun secara konsisten. Pada perdagangan terakhir, harga Jagung di bursa berjangka untuk pengiriman Maret naik 0,2 persen menjadi $ 7,12 per bushel pada jam 9:23 pagi (waktu setempat) di Chicago Board of Trade (CBOT). Sementara perkiraan harga di tingkat petani pada tahun pemasaran saat ini rata-rata akan berada di $ 7,20 per bushel, dibandingkan dengan $ 7,40 diperkirakan sebulan yang lalu.
bloomberg / KLs
bloomberg / KLs
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar dan informasi tambahan dari pembaca.
Salam kami : bns_indonesia