Harga Jagung di OKUT Anjlok
MARTAPURA-OKUT, BeritAnda - Sudah satu bulan terakhir petani jagung di Kecamatan Bunga Mayang, Jayapura, Martapura dan wilayah sekitarnya mengeluh. Pasalnya, masuk di musim panen raya jagung bulan Februari hingga Maret 2013, harga jagung kering pipilan terus merosot.
Menurut keterangan beberapa petani, jika musim panen raya tiba, bisa dipastikan harga jagung tidak berpihak pada petani. “Coba bayangkan awal panen pertama dulu harga masih Rp3.500 per kilogramnya. Namun sekarang baru masuk dua pekan harga sudah Rp2.800 dalam per kilogramnya, padahal panen jagung belum serempak,” ungkap Aceng (45), warga Desa Sukabaru, Kecamatan Bunga Mayang, Minggu (10/2/2013).
Aceng memprediksikan, saat ini petani yang panen baru sekitar 10 persen. “Jadi belum seluruhnya panen. Kemungkinan dua pekan kedepan petani jagung baru serempak siap panen. Jika itu terjadi tidak menutup kemungkinan harga jagung tambah anjlok bisa mencapai kisaran Rp2000 per kilogramnya,” ujarnya.
Mengingatkan tahun lalu, kata dia, harga jagung anjlok akibat pemerintah mengimport jagung dari negara luar. “Terkait import jagung terserah pemerintah kalau memang sudah menjadi kebijakan. Namun disini kita selaku petani berharap kalau kebutuhan jagung bisa tercukupi dari dalam negeri sendiri, untuk apa harus import. Jadi tolong kita sebagai petani, terutama masalah kestabilan harga agar petani tidak merugi terus,” harapnya pada pemerintah.
Petani jagung lainnya, Mispanto (48), warga Desa Negeriratu Baru mengatakan, jika harga jagung stabil bertahan di Rp2500 hingga Rp3000 per kilogramnya, maka masih mendapat keuntungan hasil. “Yang kami takutkan kalau harga itu mencapai Rp2000 per kilogramnya, maka sudah dipastikan banyak petani jagung yang merugi karena modal tak kembali,” ucapnya.
Terpisah, Imam Rohimi (50), petani jagung warga Desa Peracak Jaya Kecamatan Jayapura menuturkan, harga jagung tambah merosot sejak berlangsungnya masa panen. “Sudah empat hari terakhir harga jagung bertahan di Rp2750 per kilogramnya. Kemungkinan harga semakin turun, itu sudah jelas tak bisa dihindari tapi mudah-mudahan masih diatas Rp2500 dalam per kilogramnya,” tandasnya sangat berharap.
Sementara terkait merosotnya harga jagung setiap kali musim panen raya selalu menimpa petani jagung, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) OKU Timur, Ir Tubagus Sunarseno M.Si, melalui Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pertanian kecamatan Bunga Mayang, Andrianto, mengatakan kita sudah memberikan solusi.
“Untuk petani kita menyarankan tunda jual menunggu sampai harga stabil, selanjutnya kedepan kita akan mencari ‘bapak angkat’ guna menampung hasil panen jagung petani. Selain itu,pemerintah melalui dinas TPH sudah merencanakan demi meningkatkan taraf hidup petani jagung akan membantu dalam hal pemasaran dan membentuk asosiasi sebagai wadah pengusaha jagung,” ujarnya. (Yanto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar dan informasi tambahan dari pembaca.
Salam kami : bns_indonesia