SIDOMULYO, LAMPUNG SELATAN : Minimnya pasokan komoditas jagung pada musim hujan ini membuat harga jagung pipilan kering di tingkat pedagang pengumpul di Kabupaten Sidomulyo, Lampung Selatan bertahan tinggi.
Mat Kriting (41), kata salah satu pedagang pengumpul hasil bumi di pasar Sidomulyo mengatakan saat ini harga jagung pipilan asalan mencapai Rp 2.300/kg, pipilan basah Rp 1.650/kg dan jagung glondongan Rp 1.100/kg. Menurutnya, harga jagung relatif tinggi karena pada saat ini petani sedang menanam padi.
"Hanya beberapa petani yang memanfaatkan lahan kering untuk menanam jagung. Minimnya pasokan dari petani membuat harga jagung cukup tinggi," katanya saat ditemui di pasar Sidomulyo, Sabtu (9-2).
Dia menjelaskan, pada musim panen sebelumnya, banyak hasil panen jagung petani menurun akibat kekurangan air pada saat musim kemarau."Selain itu harga jagung anjlok menjadi Rp 1000/kg karena pasokan melimpah," kata dia.
Pada saat seperti ini, ujar Mat Kriting, kesulitan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan pengumpul komoditas jagung tersebut. Selama sehari, ia hanya mampu mengumpulkan 1 ton jagung pipilan, berbeda pada saat musim panen, ia mampu mengumpulkan jagung pipilan 10-12 ton/hari.
"Saat musim panen saya bisa ngirim jagung ke perusahaan yang ada di Tanjungbintang satu truk. Tapi saat-saat ini, satu minggu baru bisa mengirim ke perusahaan itu satu truk jagung." ucapnya.
Salah satu petani setempat, Mahmud mengatakan, banyak petani di daerahnya tahun ini banyak yang tidak sempat menanam jagung karena masih disibukkan dengan tanaman padi. Namun disela-sela kesibukannya menggarap sawah, ia masih sempat menanam jagung dilahan kering miliknya seluas 1 hektar yang ada di desa Sukamaju."Lumayan hasil panen jagung tahun ini mas, ketemu harga tinggi," tuturnya.
Sumber berita :
http://www.lampungpos.com posted Senin, 11 Februari 2013
Berita Kementerian Perdagangan RI http://ews.kemendag.go.id/berita/NewsDetail.aspx?v_berita=3500
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar dan informasi tambahan dari pembaca.
Salam kami : bns_indonesia