JAGUNG DI BANYUMAS TURUN HARGA
MENJADI Rp. 2.600,- per KG
BANYUMAS, 07 Februari 2013 - Harga jagung di tingkat
petani saat sekarang anjlok. Sebelumnya petani jagung Banyumas mampu
menjual Rp 3.800/kg tapi kini turun menjadi Rp 2.600/kg. Penurunan ini
disebabkan melimpahnya pasokan seiring memasuki masa penen jagung.
Kondisi ini diperparah dengan banyaknya jagung impor yang masuk ke pasar
domestik.
Petani jagung di Kecamatan Kembaran, Darmanto
menuturkan, saat ini sejumlah wilayah di eks Karesidenan Banyumas maupun
luar daerah sedang memasuki panen jagung, seperti Cilacap, yogyakarta
serta daerah di Jawa Timur dan Jawa Barat. "Melimpahnya produksi jagung
mengakibatkan harga turun. Harga turun sudah terjadi sejak sepekan
lalu," tuturnya.
Dia menambahkan, kondisi ini mengakibatkan petani
tidak bisa mengais keuntungan dari hasil panen jagung. Apalagi biaya
produksi yang telah dikeluarkan cukup tinggi.
Untuk tanaman seluas
700 meter persegi, sambung dia, mengeluarkan biaya produksi sampai
sekitar Rp 700 ribu - Rp 1 juta. Sementara panen jagung yang dihasilkan
mencapai 3 kuintal. "Petani tidak bisa mendapat keuntungan banyak karena
harganya turun," ujar Darmanto.
Ketua Persatuan Peternak Unggas
Indonesia (PPUI) wilayah Banyumas, Gembong Hardiat Nugroho
mengungkapkan, selain produksi jagung domestik melimpah, kini banyak
jagung impor yang masuk ke Indonesia. "Jagung dari Amerika dan India
sudah banyak yang beredar di Indonesia. Kondisi ini jelas membut harga
jagung lokal turun," katanya.
Dia menambahkan, seharusnya
pemerintah membatasi impor jagung disaat petani di daerah sedang
memasuki masa panen. "Sampai saat ini impor jagung belum dibatasi
sehingga mengakibatkan petani lokal merugi," tuturnya.
( sumber : suaramerdeka.com )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar dan informasi tambahan dari pembaca.
Salam kami : bns_indonesia