JAKARTA – Impor jagung pada 2013 diprediksi mencapai 2,8 juta ton atau 
naik 69% dibanding impor pada 2012 yang hanya 1,7 juta ton. Penaikan 
impor ini terjadi akibat meningkatnya permintaan industri pakan ternak 
akan jagung dan disaat yang sama, petani tidak mampu meningkatkan 
produksinya.
Ketua Asosiasi Produsen Pakan Ternak Indonesia Sudirman mengatakan 
peningkatan permintaan pada sektor industri pakan ternak ternyata tidak 
dibarengi dengan peningkatan produksi dari petani. akibatnya, defisit 
jagung yang terjadi semakin meningkat.
“Impor jagung akan meningkat tajam akibat turunnya produksi petani, sedangkan permintaan industri pakan ternak semakin meningkat,” jelasnya hari ini, Kamis (4/7/2013).
Sudirman juga menjelaskan, realisasi impor pada semester I/2013 sudah mencapai 1,5 juta ton dari total perkiraan impor sebesar 2,8 juta ton pada 2013. Sementara itu, Ketua Dewan Jagung Nasional Fadel Muhammad mengatakan petani di Indonesia sebenarnya mampu menghasilkan produk atau komoditas pertanian yang berkualitas.
Hanya saja, lanjut Fadel, selama ini petani kurang diberi kesempatan untuk menghasilkan produk yang berkualitas tersebut.
“Impor jagung akan meningkat tajam akibat turunnya produksi petani, sedangkan permintaan industri pakan ternak semakin meningkat,” jelasnya hari ini, Kamis (4/7/2013).
Sudirman juga menjelaskan, realisasi impor pada semester I/2013 sudah mencapai 1,5 juta ton dari total perkiraan impor sebesar 2,8 juta ton pada 2013. Sementara itu, Ketua Dewan Jagung Nasional Fadel Muhammad mengatakan petani di Indonesia sebenarnya mampu menghasilkan produk atau komoditas pertanian yang berkualitas.
Hanya saja, lanjut Fadel, selama ini petani kurang diberi kesempatan untuk menghasilkan produk yang berkualitas tersebut.
(sumber : bisnis.com via pasarjagung.com )

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar dan informasi tambahan dari pembaca.
Salam kami : bns_indonesia