Pengeringan adalah upaya untuk menurunkan kadar air biji jagung agar
aman disimpan.
Kadar air biji yang aman untuk disimpan berkisar antara 12-14%.
Pada saat jagung dikeringkan terjadi proses penguapan air pada biji karena adanya panas dari media pengering, sehingga uap air akan lepas dari permukaan biji jagung ke ruangan di sekeliling tempat pengering (Brooker et al. 1974). aman disimpan.
Kadar air biji yang aman untuk disimpan berkisar antara 12-14%.
Pengeringan diperlukan sebelum pemipilan untuk menghindari terjadinya biji pecah. Untuk itu, kadar air biji harus diturunkan menjadi < 20%.
Pengeringan dimaksudkan untuk mencapai kadar air biji 12-14% agar tahan disimpan lama, tidak mudah terserang hama dan terkontaminasi cendawan yang menghasilkan mikotoksin, mempertahankan volume dan bobot bahan sehingga memudahkan penyimpanan (Handerson and Perry 1982).
Pengeringan dimaksudkan untuk mencapai kadar air biji 12-14% agar tahan disimpan lama, tidak mudah terserang hama dan terkontaminasi cendawan yang menghasilkan mikotoksin, mempertahankan volume dan bobot bahan sehingga memudahkan penyimpanan (Handerson and Perry 1982).
Pengeringan untuk Menurunkan Infeksi Cendawan
Penundaan panen jagung selama tujuh hari setelah masak fisiologis dengan cara memangkas batang 10 cm di atas tongkol dapat membantu proses penurunan kadar air biji dan menekan tingkat penularan cendawan .
Apabila pengeringan jagung menggunakan alat pengering, tingkat infeksi cendawan hanya berkisar antara 9-10%. Oleh sebab itu, pengeringan harus dilakukan secepatnya setelah panen jika cuaca mendukung. Namun bila kondisi cuaca kurang mendukung dan petani tidak mempunyai fasilitas pengeringan maka mutu produk akan rendah.
Beberapa cara pengeringan jagung, laju pengeringan, dan tingkat infeksi cendawan.
Proses pengeringan*) Laju Pengeringan dan Tingkat infeksi cendawan (%) **)
Tanaman jagung dijemur selama 7 hari setelah masak fisiologis di lapang/ ladang : Laju pengeringan sebesar 0,80% per hari. Tingkat infeksi cendawan 18%.
Tongkol jagung dipanen dan dikeringkan dengan sinar matahari : Laju pengeringan sebesar 0,75% per jam , Tingkat infeksi cendawan 15%.
Tongkol jagung dipanen dan dikeringkan dengan sinar matahari : Laju pengeringan sebesar 0,75% per jam , Tingkat infeksi cendawan 15%.
Tongkol jagung dipanen dan dikeringkan dengan sinar matahari : Laju pengeringan sebesar 0,94% per jam
Panen tongkol jagung, kupas kelobot, dan jemur tongkol jagung : Laju pengeringan sebesar 0,50% per jam Tingkat infeksi cendawan 10%.
Panen tongkol jagung, kupas kelobot, tongkol jagung dipipil, dan jagung pipil dikeringkan dengan mesin pengering : Laju pengeringan sebesar 2,07% per jam , Tingkat infeksi cendawan 9%.
*) Pengeringan dilakukan sampai kadar air biji 15-17%.
**) Jagung pipilan setelah dikeringkan dan diangin-anginkan dimasukkan ke dalam kantung plastik dan disimpan pada suhu ruang 25ÂșC selama 120 hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar dan informasi tambahan dari pembaca.
Salam kami : bns_indonesia