Vibiznews - Commodity) -
Pergerakan harga jagung berjangka untuk hari ini kembali melanjutkan
pergerakan negatif sejak kemarin. Melemahnya harga jagung hari ini
disebabkan oleh adanya sentimen negatif dari laporan Badan Metereologi
dan Geofisika Amerika Serikat yang menyebutkan bahwa curah hujan normal
akan terjadi dalam beberapa hari kedelai di beberapa negara bagian.
Sebelumnya
wilayah AS bagian tengah dilanda curah hujan tinggi seperti yang
dialami oleh negara bagian Ohio dan Kansas. Dengan mulai meredanya curah
hujan yang lebat makan kembali menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman
jagung.
Harga jagung berjangka saat ini melemah 1,4% menjadi 4,95
dollar per bushel, harga kedelai berjangka turun 1,3% menjadi 12,6625
dollar per bushel dan harga gandum melemah 0,2% menjadi 6,6375 dollar
per bushel.
Menurut analisa dari Divisi Vibiz Research di Vibiz
Consulting, harga jagung diperkirakan akan masih berpeluang mengalami
penurunan pasca mengalami bullish pada pekan lalu. Penurunan juga
disebabkan oleh konsolidasinya harga minyak mentah sejak semalam yang
menurunkan permintaan akan komoditi alternatif bahan bakar.
(JP/JA/VBN)sumber: vivanews.com
By Joko Prayitno ,Vibiznews Analyst
Economy Research Senior Analyst - Vibiz Research, Vibiz ConsultingAnalis lulusan dari FEUI ini memiliki kemampuan di bidang analisis ilmu ekonomi, terutama dalam bidang komoditi dan berbagai topik ekonomi lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar dan informasi tambahan dari pembaca.
Salam kami : bns_indonesia