MELBOURNE - Harga jagung menguat untuk pertama kalinya dalam 3 hari
karena data menunjukkan bahwa permintaan meningkat untuk pasokan dari
AS, selaku penanam dan pengirim terbesar. Harga jagung untuk pengiriman
Desember naik sebanyak 1,9%, penaikan terbesar dalam seminggu, untuk
US$5,13 per bushel (25,40 kg) di Chicago Board of Trade dan berada di
US$5,10 pada Selasa (16/7) pukul 14.29 di Singapura.
Harga turun 4,5%
dalam dua sesi sebelumnya karena tanda-tanda pasokan global cukup.
Departemen Pertanian AS (USDA) mengatakan, para eksportir AS menjual
120.000 ton untuk pengiriman pada tahun yang dimulai 1 September.
Inspeksi ekspor naik hampir 2 kali lipat dari minggu sebelumnya dalam
pekan yang berakhir pada 11 Juli. Nilai jagung turun 27% pada tahun ini
karena petani AS mencetak rekor penanaman, yang diperkirakan oleh
pemerintah sebesar 13,95 miliar bushel.
Luke Mathews, analis komoditas di Commonwealth Bank of Australia mengatakan, kombinasi dari inspeksi laporan ekspor yang lebih baik, ekspor jagung yang tinggi, dan penurunan kondisi tanaman jagung AS dapat mendukung harga. Lebih lanjut, USDA mengatakan, sekitar 66% dari hasil panen dinilai baik pada 14 Juli, turun dari 68% di minggu sebelumnya. (sumber : bisnis.com via Pusat informasi jagung )
Luke Mathews, analis komoditas di Commonwealth Bank of Australia mengatakan, kombinasi dari inspeksi laporan ekspor yang lebih baik, ekspor jagung yang tinggi, dan penurunan kondisi tanaman jagung AS dapat mendukung harga. Lebih lanjut, USDA mengatakan, sekitar 66% dari hasil panen dinilai baik pada 14 Juli, turun dari 68% di minggu sebelumnya. (sumber : bisnis.com via Pusat informasi jagung )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar dan informasi tambahan dari pembaca.
Salam kami : bns_indonesia