Kini hadir 2 jagung baru dengan 3 
keistimewaan: produksi tinggi, kaya protein serta tahan penyakit. Jagung
 tersebut adalah Bima 12Q dan Bima 13Q. Keunggulan jagung-jagung 
tersebut bukan hanya terletak pada produksi tinggi, 10-11 t/ha tapi juga
 kaya protein terutama asam amino esensial. “Kadar lisin dan triftofan 
dalam Bima 12Q masing masing sebesar 0,52% dan 0,11% sedangkan Bima 13Q 
berkisar 0,46% dan 0,09%. Jumlah itu lebih besar daripada jagung biasa 
yang kadarnya hanya 0,29% dan 0,058%. Bahkan Bisi 2 hanya berkisar 0,36%
 dan 0,06%.
Lisin dan Triftofan tergolong asam amino
 esensial yang tidak bisa diproduksi tubuh. Asam amino berperan mengatur
 regulasi metabolism dan proses fisiologis tubuh. Jumlah minimal lisin 
dan triftofan yang disarankan oleh FAO berkisar 0,4% dan 0,1%. Jagung 
tinggi protein ini bisa dimanfaatkan sebagai subtitutsi pakan tinggi 
protein seperti bungkil kedelai dan tepung ikan yang sampai kini masih 
diimpor untuk pakan ternak.
Jagung quality protein maize (QPM) alias
 jagung berkualitas protein tinggi tergolong yang mempunyai gen resesif 
alias hanya bisa kawin atau saling menyerbuk diantara sesamanya. Jika 
jagung tersebut diserbuki jagung biasa, kandungan proteinnya rendah, 
sama seperti jagung biasa. Untuk mengatasinya dapat dilakukan 2 cara. 
Pertama, melakukan isolasi tanam selama 21 hari. Artinya 21 hari sebelum
 atau sesudah penanaman jagung QPM baru boleh ditanam jagung biasa. 
Kedua bisa ditanam bersamaan tetapi diberi jarak 300 meter supaya antar 
jagung tidak saling menyerbuk.
sumber : balitsereal deptan RI 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar dan informasi tambahan dari pembaca.
Salam kami : bns_indonesia