Grobogan merupakan salah satu sentra produksi jagung di Jawa Tengah.
Produksi jagung di Grobogan tahun 2012 mencapai lebih dari 484.761 ton dengan luas panen 94,743 Ha.
Sentra produksi tanaman jagung di Grobogan terdapat di empat kecamatan, yaitu Gabus, Pulokulon, Wirosari dan Kradenan.
Panen Jagung musim ke-2 di Grobogan sudah dimulai sejak petengahan bulan Mei 2013 yang lalu.
Hasil panen petani berupa jagung basah dijual pada harga 1.900 sampai 2.100 per kg.
Rendahnya harga jual ini dikarenakan kebanyakan petani di kabupaten Grobogan menjual jagung hasil panen dalam kondisi kadar air yang masih tinggi, yaitu antara dari 30% sampai 37%. Tingginya kadar air ini terjadi karena adanya keengganan petani untuk menjemur jagung hasil panen. Begitu jagung dipanen, langsung dilakukan pemipilan, dan kemudian dijual dijual kepada pedagang pengepul.
BNS tidak bisa mendapatkan jagung pipil dengan standar kadar air 17% di daerah ini.
Pedagang pengepul di daerah Grobogan umumnya hanya mengeringkan jagung sampai kadar air 19 - 20% ( kering pasar ).
Harga jagung kering pasar di Grobogan dijual 2.800 - 2.900 per kg.
Selain rendahnya kualitas jagung dari ukuran kadar air, sangat disayangkan bahwa kadar kotoran dan benda asing pada jagung daerah grobogan juga cukup tinggi, lebih dari 5%.
Jagung musim tanam ke-2 ini masih lebih bagus jika dibandingkan jagung pada musim panen pertama yang lalu. Kadar jamur pada biji jagung relatif kecil dibawah 1%.
Groboggan menyimpan potensi yang besar dalam produksi jagung di masa sekarang dan masih dapat dikembangkan dimasa yang akan datang. Sepertinya perlu adanya perhatian yang lebih serius dari dinas terkait di Grobogan untuk meningkatkan mutu hasil pasca panen dari jagung produksi petani Grobogan. Usaha pasca panen yang baik dan benar akan meningkatkan mutu jagung dan tentu juga akan menaikkan harga jual jagung di Grobogan.
( Team BNS 2013 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentar dan informasi tambahan dari pembaca.
Salam kami : bns_indonesia