Jumat, 19 Juli 2013

Harga Jagung Berjangka Untuk Kontrak Pengiriman Desember Turun 0.4 persen menjadi 4.9875 dollar per bushel

Updates 19 Juli 2013 - 22.50 WIT
(Vibiznews – Commodity) – Pada perdagangan hari ini harga jagung berjangka terpantau mengalami penurunan untuk tiga hari berturut-turut dan nyaris mencapai posisi paling rendah dalam lebih dari satu minggu belakangan (19/07). Penurunan harga jagung tersebut terjadi di tengah sinyal bahwa cuaca yang lebih dingin dan basah di daerah penanaman jagung di AS akan mendorong kondisi tanaman dan berpotensi meningkatkan produksi. Harga komoditas gandum tampak mengalami penurunan dan mengarah ke penurunan mingguan.

Harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember mengalami penurunan sebesar 0.4 persen dan ditransaksikan pada posisi 4.9875 dollar per bushel pada perdagangan hari ini. Kemarin harga jagung berjangka untuk kontrak paling aktif tersebut mengalami penurunan hingga mencapai posisi 4.94 dollar per bushel dan merupakan posisi paling rendah sejak tanggal 8 Juli lalu. Harga jagung mengarah untuk mengalami penurunan sebesar 2 persen minggu ini.

Harga jagung berjangka telah mengalami penurunan sebsar 29 persen sepanjang tahun 2013 ini. Produksi di Amerika Serikat mengalami peningkatan yang signifikan setelah tahun lalu mengalami penurunan akibat kekeringan parah yang terjadi di negara tersebut.

Departemen Pertanian AS memperkirakan bahwa pasokan jagung di AS akan meningkat pesat seiring dengan produksi yang mencapai rekor tertinggi. Diperkirakan produksi jagung musim ini akan mencapai angka 13.95 miliar bushel.

Pada perdagangan hari ini harga jagung berjangka diperkirakan akan cenderung mengalami penurunan lanjutan seiring dengan kuatnya potensi pasokan. Untuk hari ini harga komoditas ini diperkirakan akan mengalami pergerakan pada kisaran 4.9 – 5.2 dollar.

(IA/JA/VBN) 
 
 
sumber : vivanews.com 
By Ika Akbarwati ,Vibiznews Analyst
Economy Research Senior Analyst - Vibiz Research, Vibiz Consulting
Analis Lulusan FEUI tahun 2006 ini bekerja di Vibiz Consulting sejak tahun 2007.

HargaJjagung Berjangka Melemah 1,4% menjadi 4,95 dollar per bushel

Vibiznews - Commodity) - Pergerakan harga jagung berjangka untuk hari ini kembali melanjutkan pergerakan negatif sejak kemarin. Melemahnya harga jagung hari ini disebabkan oleh adanya sentimen negatif dari laporan Badan Metereologi dan Geofisika Amerika Serikat yang menyebutkan bahwa curah hujan normal akan terjadi dalam beberapa hari kedelai di beberapa negara bagian.
Sebelumnya wilayah AS bagian tengah dilanda curah hujan tinggi seperti yang dialami oleh negara bagian Ohio dan Kansas. Dengan mulai meredanya curah hujan yang lebat makan kembali menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman jagung.
Harga jagung berjangka saat ini melemah 1,4% menjadi 4,95 dollar per bushel, harga kedelai berjangka turun 1,3% menjadi 12,6625 dollar per bushel dan harga gandum melemah 0,2% menjadi 6,6375 dollar per bushel.
Menurut analisa dari Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting, harga jagung diperkirakan akan masih berpeluang mengalami penurunan pasca mengalami bullish pada pekan lalu. Penurunan juga disebabkan oleh konsolidasinya harga minyak mentah sejak semalam yang menurunkan permintaan akan komoditi alternatif bahan bakar.
(JP/JA/VBN)

sumber: vivanews.com
By Joko Prayitno ,Vibiznews Analyst
Economy Research Senior Analyst - Vibiz Research, Vibiz Consulting
Analis lulusan dari FEUI ini memiliki kemampuan di bidang analisis ilmu ekonomi, terutama dalam bidang komoditi dan berbagai topik ekonomi lainnya.

Kamis, 18 Juli 2013

Harga Jagung Kembali Bulish

 Last Updated on Thursday, 18 July 2013 23.14 waktu Makasar
(Vibiznews - Commodity) - Harga jagung berjangka hari ini (17/7) mengalami rebound setelah kemarin sempat mengalami pergerakan konsolidasi. Dengan naiknya kembali harga jagung saat ini maka komoditi tersebut kembali berada di tren bullish. Sentimen positif hari ini datang dari laporan Departemen Pertanian Amerika Serikat yang menyatakan bahwa kondisi cuaca panas akan melanda beberapa negara bagian untuk pekan ini.

Beberapa negara bagian yang akan dilanda cuaca panas diantaranya ialah Ohio dan Kansas yang merupakan wilayah sentra perkebunan jagung dan gandum terbesar di Amerika Serikat. Cuaca panas tersebut dikhawatirkan akan berimbas kepada gangguan pertumbuhan tanaman jagung.

Harga jagung berjangka mengalami kenaikan sebesar 0,7% menjadi 5,145 dollar per bushel. Sedangkan harga kedelai berjangka mengalami kenaikan 0,3% menjadi 12,905 dollar per bushel.
Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting memprediksi bahwa harga jagung akan masih berpotensi mengalami kenaikan seiring dengan adanya sebuah sentimen mengenai kenaikan permintaan jagung pada beberapa negara importir seperti China yang sedang ingin menambah persediaan pangan guna meredam laju inflasi.
 http://www.pasarjagung.com/

Harga Jagung Masih Akan tetap Tinggi Sampai Akhir Tahun 2013 ?

JAKARTA (18/07), Para peternak harus waspada. Pasalnya, harga jagung yang terus melambung membuat harga pakan ikut mendaki. Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) mencatat: sepanjang enam bulan pertama tahun ini produsen pakan ternak sudah menaikkan harga dua kali.

Sudirman, Ketua Umum GPMT mengatakan, saat ini, harga pakan ternak untuk ayam broiler atau ayam potong di kisaran Rp 6.000 per kilogram (kg). Sedangkan untuk pakan ayam petelur atau layer di kisaran Rp 4.500 per kg. "Bila dijumlahkan, kenaikan harga pakan tersebut berada di kisaran Rp 200 per kg daripada harga sebelumnya," kata Sudirman.
Menurutnya, harga pakan akan terus naik sampai akhir tahun lantaran harga jagung lokal juga terus terkerek naik. Bahkan, pada saat panen raya pun, harga jagung lokal masih akan melejit.

Tahun lalu, harga jagung saat panen raya pada Februari sampai April dipatok sebesar Rp 2.600 sampai Rp 2.700 per kg. Namun, saat panen raya tahun ini, harga jagung mencapai Rp 3.200 per kg. Bahkan saat ini, harga jagung mencapai Rp 3.600 per kg.

"Tren harga pakan ternak terus naik, tetapi kita tidak berani memperkirakan besarannya," ujar Sudirman.
Sekedar catatan, jagung merupakan bahan baku utama dalam pakan ternak. Komposisinya dari total bahan baku pakan mencapai 50%-55%. Walhasil, kenaikan harga jagung mempengaruhi harga pakan secara keseluruhan.

Penyebab kenaikan harga jagung, kata Sudirman adalah terbatasnya pasokan. Sementara permintaannya tinggi. Berdasarkan perhitungan GPMT, tahun ini produksi pakan ternak akan meningkat 10% dibanding tahun lalu yang volumen mencapai 13,8 juta ton. Dengan demikian, produksi pakan ternak tahun ini sebesar 15,18 juta ton atau sekitar 82% dari kapasitas pabrik pakan yang mencapai sekitar 18,5 juta ton.
Sudirman meminta pemerintah untuk memberikan perhatian pada ketersediaan bahan baku pakan ternak tahun ini. Kebutuhan jagung saat ini mencapai 7 juta ton. Ia memperkirakan kebutuhan jagung ini akan naik seiring dengan meningkatkan permintaan pakan.

Menurut Desianto Budi Utomo, Sekjen GMPT kenaikan harga bersumber dari distribusi. Kondisi infrastruktur yang tidak mendukung mengakibatkan tidak semua produksi lokal diserap pabrik pakan. "Makanya harga juga tinggi," katanya.

Terus ekspansi
Walau mengalami tren kenaikan harga bahan baku seperti jagung, namun hal tersebut tidak menyurutkan perusahaan produsen pakan untuk melakukan ekspansi usaha.
PT Malindo Feedmill Tbk contohnya. Perusahaan ini kini tengah menyelesaikan pembangunan dua pabrik pakan ternak, yaitu di Makassar (Sulawesi Selatan) dan di Semarang (Jawa Tengah).
Rudy Hartanto, Corporate Secretary Malindo Feedmill mengatakan, proses pembangunan pabrik pakan ternak tersebut setidaknya memakan waktu hingga satu tahun. "Investasi yang dibutuhkan untuk membangun dua pabrik pakan ternak tersebut lebih dari Rp 250 miliar," kata Rudy.

Saat ini kapasitas terpasang pabrik pakan yang dimiliki Malindo Feedmill mencapai 900.000 ton. Dengan tambahan dua pabrik tersebut, diharapkan kapasitas produksi pakan PT Malindo akan bertambah sebesar 50% dari yang sekarang.
Meski tidak merinci, Rudy bilang produksi pakan ternak Malindo Feedmill saat ini telah mencapai lebih dari 50% dari kapasitas terpasang. Dalam perhitungan bisnis pabrik pakan ternak harus segera melakukan ekspansi ketika utilitas pabriknya telah mencapai 60%-70%.

Produksi Jagung di Gorontalo Tahun 2013 Diperkirakan Akan Mencapai 724.692 Ton

GORONTALO - Produksi jagung tahun 2013 diperkirakan sebesar 724.692 ton pipilan kering atau naik 12,40 persen dibandingkan tahun 2012. Seperti yang dikutip dari Kantor Berita ANTARA, Kepala BPS Provinsi Gorontalo Ihsanurijal di Gorontalo Selasa  mengatakan kenaikan produksi tersebut disebabkan adanya peningkatan produktivitas sebesar 1,21 kuintal per hektar atau 2,55 persen. Sedangkan luas panen diperkirakan juga mengalami peningkatan sebesar 13.012 hektar  atau 9,60 persen.

Sementara itu, kata dia, produksi jagung tahun 2012 berjumlah 644.754 ton pipilan kering, yang mengalami peningkatan 6,43 persen dibandingkan produksi tahun 2011. "Meningkatnya produktivitas sebesar 2,94 kuintal per hektar menjadi penyebab terjadinya peningkatan produksi tersebut, walaupun luas panen mengalami penurunan sebesar 211 hektar," ungkapnya. (sumber : antaragorontalo.com)

Harga Jagung tetap terdongkrak Oleh Tingginya Permintaan

MELBOURNE - Harga jagung menguat untuk pertama kalinya dalam 3 hari karena data menunjukkan bahwa permintaan meningkat untuk pasokan dari AS, selaku penanam dan pengirim terbesar. Harga jagung untuk pengiriman Desember naik sebanyak 1,9%, penaikan terbesar dalam seminggu, untuk US$5,13 per bushel (25,40 kg) di Chicago Board of Trade dan berada di US$5,10 pada Selasa (16/7) pukul 14.29 di Singapura. 

Harga turun 4,5% dalam dua sesi sebelumnya karena tanda-tanda pasokan global cukup. Departemen Pertanian AS (USDA) mengatakan, para eksportir AS menjual 120.000 ton  untuk pengiriman pada tahun yang dimulai 1 September. Inspeksi ekspor naik hampir 2 kali lipat dari minggu sebelumnya dalam pekan yang berakhir pada 11 Juli. Nilai jagung turun 27% pada tahun ini karena petani AS mencetak rekor penanaman, yang diperkirakan oleh pemerintah sebesar 13,95 miliar bushel.

Luke Mathews, analis komoditas di Commonwealth Bank of Australia mengatakan, kombinasi dari inspeksi laporan ekspor yang lebih baik, ekspor jagung yang tinggi, dan penurunan kondisi tanaman jagung AS dapat mendukung harga. Lebih lanjut, USDA mengatakan, sekitar 66% dari hasil panen dinilai baik pada 14 Juli, turun dari 68% di minggu sebelumnya. (sumber : bisnis.com via Pusat informasi jagung )

Harga Jagung Pipilan di Lampung Tembus Rp. 6.000,- /kg ?

BANDAR LAMPUNG - Harga komoditas unggulan di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung memasuki pekan ketiga Juli 2013 fluktuatif, lantaran musim panen komoditas tertentu telah berlangsung di daerah itu. 
 Berdasarkan pantauan di sejumlah agen di Bandarlampung Senin, untuk jagung pipilan harganya stabil dibandingkan minggu lalu, yakni Rp6.000 per kg. 
Tingginya harga jagung itu dipengaruhi faktor mutu komoditas yang membaik di sentra pertanian jagung dan ditambah harga bahan bakar minyak naik. 
Apakah berita dari  bisnis.com ini benar adanya ?
Jika benar harga jagung pipilan di lampung sampai 6.000 rupiah per kilo, betapa berat konsumen peternak disana dalam menanggung beban biaya produksi ternak mereka .... 
Jika benar adanya ya syukur, kita ikut gembira dengan meningkatnya penghasilan petani jagung di Lampung !
(sumber : bisnis.com via pasarjagung )

Selasa, 09 Juli 2013

Alat dan Mesin Pengolah/ Pasca Panen Jagung


Perajang Batang Jagung
Perajang Batang Jagung
Panjang: 750 mm
Lebar: 550 mm
Tinggi: 850 mm
Kapasitas: 100-150 Kg/jam
Penggerak: motor bensin 5.5 PK


Mesin Pemipil Jagung
Mesin Pemipil Jagung
Panjang: 1400 mm
Lebar: 600 mm
Tinggi: 1300 mm
Kapasitas: 300-400 kg/jam
Penggerak: Engine (Honda) 5,5 PK + Blower
BBM: Bensin


Mesin Threser (perontok padi)
Mesin Threser (perontok padi)
Panjang: 1200 mm
Lebar: 560 mm
Tinggi: 1300 mm
Kapasitas: 800-1200 Kg/jam
Penggerak: Engine ( Honda ) 5,5 PK
BBM: bensin

Mesin Pembuat Kerupuk Jagung
Mesin Pembuat Kerupuk Jagung
Panjang: 600 mm
Lebar: 400 mm
Tinggi: 1000 mm
Kapasitas: 5- 10 kg/ jam
Penggerak: E. Motor 1 Hp


Pengering Box
Pengering Box
Panjang: 6000 mm
Lebar   : 2000 mm
Tinggi  : 1000 mm
Kapasitas: 3000 Kg/proses
Pemanas: Kompor/Burner
Penggerak: Diesel 7-8 PK
BBM: solar




Mesin Pemipil Jagung (China)
Mesin Pemipil Jagung (China)
Panjang: 430 mm
Lebar: 620 mm
Tinggi: 770 mm
Kapasitas: 200 kg/ jam
Daya: 550 V
Voltase: 220 V
Kecepatan rotasi: 1000 rpm
Berat Netto: 73

Mesin Pemipil Jagung (China)
Mesin Pemipil Jagung (China)
Panjang: 680 mm
Lebar: 620 mm
Tinggi: 810 mm
Kapasitas: 200 kg/ jam
Penggerak: Diesel 3 HP
Kecepatan rotasi: 1000 rpm
Berat Netto: 73

450 Grain Moisture Tester
450 Grain Moisture Tester
Measurument Method :
- capacitance
- conductance
- internal scale
- temperature
Moisture Range: 5~45% depend on grain type
Grain type: whole grain
Moisture Resolution: 0,1%

Inspeksi Biji-bijian
Inspeksi Biji-bijian
Spesification :
- Enlarge times : 0-7 times
- Work platform size : 360 x 330 mm
- Foundation Size : 940 x 330 mm
- Light platform size : 300 x 270 mm
- The edge is prominent,
prevents the seed leak.

36 Grain moisture meter
36 Grain moisture meter
Panjang : 165 mm
Lebar : 62 mm
Tinggi 26 mm
Display: LCD display
PC interface: RS232C
Range content : 7-30 %
Application:
padi, sorgum, jagung, kacang,
cengkeh, kacang kedelai, kopi

4 Grain Moisture meter
4 Grain Moisture meter
Panjang: 178 mm
Lebar: 68 mm
Tinggi: 39 mm
Display: 4 digit 10mm LCD
Range Moisture: 8 - 20%
Range Temperature: -10ºC to 55ºC
Application :
a. Rice - Beras
b. Paddy - Padi
c. Wheat - Gandum
d. Corn - Jagung
PC interface: RS232 (optional)


Vertical Dryer
Vertical Dryer
Panjang: 3600 mm
Lebar: 2600 mm
Tinggi: 6000 mm
Kapasitas: 3.5 Ton
Bahan bakar: Solar ( 5 – 11 l/jam)
Pemanas: Electric Burner
Kebutuhan Daya: 5 s/d 12 HP, 380 V
Laju Pemasukan: 100 – 150 kg/jam
Laju Pengeringan: 0,6 – 3 % k.a/jam
Kadar air awal: 25 – 32 % kadar air
Kadar air akhir: 14 % kadar air
Material: Mild Steel
alternatif bahan bakar: LPG, sekam, electric heater, solar

Penghancur Bonggol Jagung (Hammer Mill)
Penghancur Bonggol Jagung (Hammer Mill)
Panjang: 700 mm
Lebar: 480 mm
Tinggi: 800 mm
Kapasitas: 250-350 Kg/jam
Penggerak: E.Motor
Daya: 3000 Watt (1 Ph)
Berat: 100 kg
Bahan harus kering


Kontak info untuk mesin dan alat pengolah jagung diatas dapat menghubungi PD. Karya Mitra Usaha
Address : Ring Road Utara No. 134 Taman Yasmin VI,
Bogor, Indonesia
E-Mail :alatpertanian@yahoo.com
karyamitrausaha@yahoo.com

Telepon :
0251-7543316 (Hunting)
021-70748483

sumber : Alat dan Mesin Pegolahan Jagung

Data Luas Tanam - Produktivitas - Jumlah Produksi Jagung Setiap Provinsi di Indonesia

Berikut ini kami sampaikan data Luas Tanam Jagung produktivitas dan hasil produksi jagung dari seluruh provinsi di Indonesia.

Dari BPS Indonesia belum  bisa diperoleh data tahun 2013 - 2013, data ter update adalah data tahun 2011. Namun demikian halnya, data Luas tanam dan produktivitas jagung nasional Indonesia ini semoga bisa menjadi referensi berguna dalam menyikap harga dan perkembangan agrobisnis pada komoditi jagung.

Perlu dicermati bahwasanya data yang dihimpun oleh BPS kadang tidak sesuai dengan kondisi sesungguhnya di lapangan. Karena itu bilamana diantara pembaca ada yang mengetahui adanya selisih atau fakta lain dari diketahui, kami persilahkan memberikan saran koreksi untuk perbaikan data dimasa mendatang.
Semoga bermanfaat.

TABEL :
LUAS TANAM - PRODUKTIVITAS - JUMLAH PRODUKSI JAGUNG  di INDONESIA

Provinsi Luas Panen Produktivitas Produksi

( Ha ) ( Ku/ Ha ) ( Ton )
Indonesia 3864692.00 45.65 17643250.00
Aceh 41853.00 40.35 168861.00
Sumatera Utara 255291.00 50.71 1294645.00
Sumatera barat 71116.00 66.35 471849.00
Riau 14139.00 23.48 33197.00
Jambi 6706.00 38.06 25521.00
Sumatera Selatan 32965.00 38.13 125688.00
Bengkulu 22215.00 39.33 87362.00
Lampung 380917.00 47.72 1817906.00
Bangka Belitung 277.00 30.69 850.00
Kepulauan Riau 434.00 21.27 923.00
DKI Jakarta 12.00 19.17 23.00
Jawa Barat 147152.00 64.23 945104.00
Jawa Tengah 520149.00 53.30 2772575.00
DI Yogyakarta 69768.00 41.80 291596.00
Jawa Timur 1204063.00 45.21 5443705.00
Banten 4600.00 30.14 13863.00
Bali 22739.00 28.41 64606.00
Nusa Tenggara Barat 89307.00 51.16 456915.00
Nusa Tenggara Timur 246893.00 21.25 524638.00
Kalimantan Barat 45593.00 35.27 160819.00
Kalimantan Tengah 3195.00 28.82 9208.00
Kalimantan Selatan 19487.00 51.20 99779.00
Kalimantan Timur 2965.00 24.76 7341.00
Sulawesi Utara 119850.00 36.59 438504.00
Sulawesi Tengah 41218.00 39.26 161810.00
Sulawesi Selatan 297126.00 47.80 1420154.00
Sulawesi Tenggara 28892.00 23.53 67997.00
Gorontalo 135754.00 44.62 605782.00
Sulawesi Barat 17372.00 47.78 82995.00
Maluku 4808.00 28.86 13875.00
Maluku Utara 12733.00 20.54 26149.00
Papua Barat 1278.00 16.63 2125.00
Papua 3825.00 18.00 6885.00

Minggu, 07 Juli 2013

Jagung, Primadona Masyarakat Juhar Kab, Karo Sumatera Utara

Medan,Sumut - JUHAR (Waspada) : Masyarakat Kec. Juhar, Kab. Karo, umumnya menggantungkan hidup dari bertani jagung. Konon, ratusan ton per hari mampu dipanen dari ladang saat musim panen di 25 desa.

Selain bercocok tanaman jagung, masyarakat petani di Kec. Juhar juga menanam beberpa komoditi tanaman keras seperti kelapa, kemiri dan kakao. Dari beberapa tanaman komoditi masyarakat Juhar, jagung adalah tanaman primadona dikalangan petani. Mudah dan murah biaya perawatan, menjadikan tanaman jagung bagi masyarakat menjadi salah satu tanaman pilihan utama ditambah harga jual jagung cukup menjanjikan.

Menurut seorang warga Alon Ginting, 60, yang juga petani jagung menerangkan pada Waspada, Sabtu (8/6), setiap hari kilang miliknya menampung jagung hasil panen petani kurang lebih 20 sampai 25 ton per hari, dan jumlah tersebut merupakan panen normal.

Lanjutnya, hasil panen petani jagung bisa bertambah bila sudah masuk musim panen raya. Saat panen raya, per hari jagung yang masuk dikilangnya bisa mencapai 35 ton. Jumlah jagung hasil panen petani itu baru dari kilang miliknya, jika di kumpulkan dari beberapa kilang di Kec. Juhar, diperkirakan ratusan ton dihasilkan petani per hari saat musim panen raya.

Harga jagung sekarang mencapai Rp2.600/Kg, namun kesejahteraan penduduk disini tentunya belum merata mengingat banyak mereka tidak punya lahan pertanian sendiri. Kendala lain dihadapi petani jagung di Kec. Juhar dan kecamatan lainya menyangkut harga jagung yangsering anjlog di bawah harga normal.

Untuk itu petani jagung di Kec. Juhar dan sekitarnya mengharapkan pemerintah dengan kebijakannya bisa membantu petani, termasuk menstabilkan harga komoditi jagung lokal.

Sabtu, 06 Juli 2013

Volume Impor Jagung Tahun 2013 Bisa Mencapai 2,8 Juta Ton atau Melonjak 69%

JAKARTA – Impor jagung pada 2013 diprediksi mencapai 2,8 juta ton atau naik 69% dibanding impor pada 2012 yang hanya 1,7 juta ton. Penaikan impor ini terjadi akibat meningkatnya permintaan industri pakan ternak akan jagung dan disaat yang sama, petani tidak mampu meningkatkan produksinya. Ketua Asosiasi Produsen Pakan Ternak Indonesia Sudirman mengatakan peningkatan permintaan pada sektor industri pakan ternak ternyata tidak dibarengi dengan peningkatan produksi dari petani. akibatnya, defisit jagung yang terjadi semakin meningkat.

“Impor jagung akan meningkat tajam akibat turunnya produksi petani, sedangkan permintaan industri pakan ternak semakin meningkat,” jelasnya hari ini, Kamis (4/7/2013).

Sudirman juga menjelaskan, realisasi impor pada semester I/2013 sudah mencapai 1,5 juta ton dari total perkiraan impor sebesar 2,8 juta ton pada 2013. Sementara itu, Ketua Dewan Jagung Nasional Fadel Muhammad mengatakan petani di Indonesia sebenarnya mampu menghasilkan produk atau komoditas pertanian yang berkualitas.

Hanya saja, lanjut Fadel, selama ini petani kurang diberi kesempatan untuk menghasilkan produk yang berkualitas tersebut. 

Petani Merasi Kab Musirawas Sumsel Kesulitan Pasarkan Hasil Panen Jagung

Musirawas, Sumsel (ANTARA Sumsel) - Para petani di wilayah Merasi, Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan kesulitan mencari pasar untuk menjual hasil panen jagung pipilan kering, sehingga beralih menanam jagung muda."Kami pernah kesulitan mencari pasar untuk menjual produksi jagung pipilan kering pada musim panen lalu, sehingga dijual dengan harga sangat rendah," kata Marijan, seorang petani jagung Sumber Harta, Kamis.

Ia mengatakan, saat produksi jagung mulai penan raya petani sulit mencari pasar, meskipun ada pedagang membelinya sangat rendah yaitu antara Rp1.200-Rp1.500 per kilogram, padahal harga jagung di pasaran rata-rata di atas Rp5.000 per kilogram. Tanaman jagung petani wilayah itu sempat mengalami panen raya saat ada pengeringan jaringan irigasi musim tanam lalu, sehingga petani memiliki stok jagung kering rata-rata di atas lima ton.

Produksi jagung petani itu rata-rata empat ton per hektare, setiap petani ada yang menanam dua hektare, namun akibat harganya rendah maka pendapatan tidak maksimal.Saat ini petani cendrung menanam jenis jagung manis untuk direbus, terutama menghadapi bulan puasa biasanya permintaan meningkat. Harga jagung manis itu dijual antara Rp3.000-Rp3.500 per kilogram, sedangkan harga pada tingkat pedagang pengecer mencapai Rp6.000 per kilogram.

Tanaman jagung manis petani setempat saat ini mulai panen karena mereka saat menanam sudah memperkirakan setelah panen tiba bulan puasa, dan sekarang sudah dibanjiri pesanan, ujarnya.Kabid produksi Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Kabupaten Musirawas, Tohirin mengatakan, wilayah Merasi, Tugumulyo dan daerah persawahan petani setempat sangat potensi untuk ditanam jagung.

Para petani biasanya saat usai panen padi menanam palawija di antaranya jagung dan kacang panjang, sementara produksi jagung pipilan kering dari wilayah itu sangat bagus dan berkuaitas ekspor.Namun pangsa pasarnya yang sangat kurang, sehingga petani tidak menanam jagung dalam jumlah luas untuk konsumsi sendiri.Dari produksi tanaman itu petani sebagian besar menjual ke pasar dan sebagian lagi tidak menanam jagung tua karena kurang menguntungkan.

Produksi jagung di wilayah itu bisa ditingkatkan menjadi enam ton per hektare, tapi dengan produksi empat ton per hektare sekarang tidak ada pasaran yang jelas, ujarnya.Bila ada pangsa pasar menampung produksi dan menguntungkan petani, maka daerah itu bisa dijadikan sentra produksi jagung nasional dan pemerintah tidak perlu melakukan impor lagi, ujarnya (sumber : antarasumsel.com)

Petani Sumut Desak Pembentukan Tim Monitoring Jagung Untuk Pengendalian Harga

Last Updated on Friday, 05 July 2013 06:09
Medan - Himpunan Petani Jagung Indonesia (Hipajagin) kembali mendesak agar Pemerintah Provinsi Sumatera Utara membentuk Tim Monitoring Jagung untuk mengawal produksi dan harga jual komoditas itu. “Tim Monitoring Jagung sudah sangat mendesak untuk ada di Sumut karena produksi dan harga jagung di daerah itu belum sesuai harapan petani maupun pemerintah.

Hipajagin sangat berharap dengan kebijakan Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho,” kata Ketua Umum Hipajagin, Jemat Sebayang di Medan, Rabu. Tim Monitoring Jagung akan melengkapi bahkan memperkuat kebijakan Pemerintah Provinsi Sumut yang tahun lalu menetapkan harga referensi daerah (HRD) jagung paling rendah sebesar Rp2.133 per kilogram.

“Kalau ada Tim Monitoring tentunya ada yang mengawal agar harga jagung tidak anjlok yang otomatis membuat petani tetap bersemangat bertanam jagung,” katanya. Pengawalan harga sangat dipentingkan khususnya pada saat-saat menjelang panen seperti pada Maret-Juni dan dewasa ini yakni Juli-September .

Dewasa ini saja, kata dia, akibat mulai memasuki masa panen raya kedua, harga jagung mulai sedikit tertekan di kisaran Rp2.800 – Rp3.000 per kg dari sebelumnya sudah paling murah Rp3.000 per kg. Padahal, kata dia, dengan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) harga jagung paling rendah di tingkat petani harusnya mencapai Rp3.000 per kg. Apalagi di luar negeri harga jagung rata-rata kini sudah Rp6.000 per kg.

“Kenaikan BBM, bukan saja membuat harga benih mahal, tetapi juga biaya transportasi sehingga biaya produksi semakin mahal,” katanya.Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Suharno, menyebutkan, berdasarkan data, produksi padi jagung di Sumut pada angka ramalan (Aram) I 2013 turun sedikit dibandingkan angka tetap (Atap) 2012. Pada Atap I 2012, produksi jagung Sumut sudah 1.347.124 ton, sedangkan di Aram I 2013 masih 1.335.295 ton. Penurunan produksi disebabkan menurunnya produktivitas dan penurunan luas panen. (sumber : antarasumut.com)

Tahun 2013 Produksi Jagung Sumbar Diprediksi Meningkat 39.197-ton

Produksi jagung Sumbar diprediksi meningkat 39.197-ton

Antara Sumbar - Produksi jagung di Sumatera Barat diperkirakan meningkat sebanyak 39.197 ton dari 495.497 ton pada 2012 menjadi 534.694 ton hingga akhir 2013. "Peningkatan produksi tanaman jagung disebabkan oleh  meningkatnya produktivitas tanaman  sebesar 2,45 kuintal per hektare dan luas panen mengalami penambahan 3.039 hektare," kata Kepala Badan Pusat Statistik Sumatera Barat Yomin Tofri di Padang, Kamis. 

Ia menambahkan, peningkatan produktivitas dan luas panen 2013 juga didorong dengan dukungan untuk pengembangan jagung melalui bantuan langsung benih unggul yang disediapakan pemerintah Sumbar. Pada 2012, produksi jagung di Sumbar sebesar 495.497 ton dengan luas panen 75.657 hektare. Dari lahan tersebut diperoleh panen sebesar 65,49 kuintal per hektare.

Pada 2013, luas panen diprediksi mencapai 78.696 hektare dengan produktivitas 67,94 kuintal per hektare," katanya. Setiap tahun, ujarnya melanjukan, luas panen lahan jagung di sumbar terus meningkat  karena didorong program pengembangan jagung dengan sasaran produksi jagung Sumbar pada 2015 sebanyak satu juta ton.

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat juga terus mendorong sejumlah kota dan kabupaten untuk mengembangkan tanaman jagung  sehingga pengusaha-pengusaha peternakan dan pakan ternak tidak lagi melakukan impor jagung dari daerah maupun negara lain. Pencanangan satu juta ton jagung itu diharapkan mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Sumbar, sehingga berdampak  mengurangi angka kemiskinan. 

 

Sarana dan Fasilitas Penjemuran Jagung


Penjemuran jagung langsung di lapang dengan bantuan sinar matahari umumnya diberlakukan pada tongkol yang masih berkelobot maupun yang
sudah dikupas kelobotnya.

Efektivitas penjemuran bahan ditentukan oleh:
(a) tingkat pengeringan, 
(b) lokasi penjemuran, dan 
(c) posisi bahan dari penyinaran matahari (Muhlbauer 1983).

Beberapa fasilitas penjemuran yang ada di tingkat petani adalah: 
(a) tanpa alas jemur, bahan langsung dikeringkan di atas tanah atau di tepi jalan aspal, 
(b) anyaman bambu, 
(c) lembaran plastik atau terpal, dan 
(d) lantai jemur.

Penjemuran tanpa alas, murah dan mudah dilakukan petani.
Tempat penjemuran yang dipilih umumnya di tepi jalan beraspal. 
Kelemahan cara penjemuran ini adalah mengganggu pengguna jalan dan tercampurnya bahan oleh benda asing (kerikil, tanah atau kotoran) sehingga menurunkan kualitas bahan.
 
Hasil survei terhadap 60 petani responden di Lampung menunjukkan 9,3% petani menjemur jagung tanpa alas. 
Di Kediri tidak satu pun petani responden yang menjemur jagung tanpa alas (Dharmaputra et al. 1996, Prastowo et al. 1998). 
Menjemur tanpa alas menyebabkan jagung tercampur dengan benda asing sehingga menurunkan harga jual atau memerlukan tambahan biaya untuk memisahkan campuran kotoran (Prastowo et al. 1998).

Penjemuran dengan alas anyaman bambu didapatkan benda asing 7,7% dan 1,2% masing-masing di Lampung dan Kediri (Dharmaputra et al. 1996).
Penjemuran dengan alas plastik atau terpal masih banyak dilakukan petani di Lampung (13,9%) dibanding dengan petani di Kediri (2,4%). 

Petani di Kediri lebih banyak menggunakan alas plastik atau terpal untuk menjemur jagung yang masih dalam bentuk gelondongan. Penjemuran dalam bentuk gelondongan dilakukan selama dua hari, kemudian dipipil dan dijemur lagi dalam bentuk pipilan selama dua hari. 
Penggunaan alas plastik lebih disenangi karena mudah diperoleh dan mudah dilipat. Cara lain yang dilakukan oleh petani adalah menjemur jagung dalam karung plastik selama satu hari, kemudian dipipil (Prastowo et al. 1998).



Pengeringan jagung di lantai jemur banyak diminati petani karena konstruksi pembuatan dan pengoperasiannya mudah dan relatif lebih cepat kering dibanding menggunakan alas tikar plastik. 
Ukuran luas lantai jemur dapat disesuaikan dengan ketersediaan lahan dan biaya pembuatan, namun
yang penting diperhatikan adalah dimensi lebar dan tebal lantai tempat menaruh bahan yang dikeringkan.

Kelemahan dari lantai jemur adalah memerlukan lahan yang cukup luas, sesuai dengan jumlah bahan yang akan dikeringkan. Selain itu, cara penjemuran ini tidak efektif digunakan pada musim hujan. Ketebalan bahan yang disarankan adalah 10-15 cm. 
Pengeringan biji pipilan dengan cara penjemuran pada musim kemarau memerlukan waktu 6,5 jam untuk menurunkan kadar air biji dari 15% ke 13% .

Alat Pengering Jagung Tenaga Surya Tipe AIT - Rancangan Asian Institute Technology Bangkok










1.
PERANCANG

Asian Institute Technology Bangkok.
2.
PENGGUNA/FUNGSI

Penggunaan untuk semua bahan hasil pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.
3.
SPESIFIKASI


1)
Dimensi
:

- Ruang pengumpul panas (mm) : 200 x 3000 x 2000;
- ruang pengering (mm) : 900 x 1000 x 2000.
2)
Konstruksi
:

a.
Rangka utama dari kayu dan plastik polietilen.
b.
Penyambungan dengan menggunakan paku.
3)
Rancangan Fungsional
:

a.
Sumber energi: sinar matahari.
b.
Pengumpul panas: seng gelombang yang dicat hitam.
4)
Rancangan Struktural
:

a.
Ruang pengumpul panas:
- seng gelombang yang dicat hitam
- saluran pemasukan udara
- kerangka: alas dan dinding dari papan, dan penutup dari plastik   transparan polietilen
b.
Ruang pengering:
- plenum
- rak-rak bahan yang dikeringkan
- saluran pengeluaran udara
- kerangka dari kayu, dinding dan atap dari plastik transparan polietilen
5)
Bahan
:

Kayu, seng dan plastik.
6)
Kapasitas
:

50 - 100 kg ikan.
7)
Umur Alat
:

2 (dua) tahun.
4.
PRINSIP KERJA ALAT

Cahaya matahari memanaskan udara dari seng gelombang di ruang pengumpul panas. Udara panas yang relatif ringan dibanding udara di ruang pengering mengalir ke ruang pengering untuk menguapkan air pada bahan.
Udara pada ruang pengering mengalir ke bagian atas ruang pengering dan keluar melalui ventilasi. Cahaya matahari juga memanasi bahan di ruang pengering sevara langsung dari plastik transparan.
5.
HARGA/ANALISIS BIAYA

1)
Harga untuk setiap unit adalah Rp. 1.000.000,- (perkiraan tahun 1997).
2)
Perkiraan biaya operasional: Rp. 2.495, 70 per jam (8 jam operasi per hari).
3)
Perkiraan biaya pengeringan: Rp. 5,- sampai Rp. 25, - per kg ikan.
6.
KONTAK HUBUNGAN

Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat,
Jl. Rasuna Said, Padang Baru, Padang, Tel. 0751 40040, Fax. 0751 40040


Sumber : 
Teknologi Tepat Guna Untuk Agroindustri Kecil Sumatera Barat,
Hasbullah, Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri
Sumatera Barat, Padang, 2000.